Analisis Nilai Tambah Pascapanen Ubikayu Menjadi Kripik Singkong (Studi Kasus Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek)

Kulub, Muhammad Sofwanul (2019) Analisis Nilai Tambah Pascapanen Ubikayu Menjadi Kripik Singkong (Studi Kasus Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek). Skripsi thesis, Universitas Kadiri.

[img] Text
cover .pdf

Download (15kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf

Download (77kB)
[img] Text
BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (26kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (106kB)

Abstract

Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi negara terutama negara yang bercorak agraris seperti Indonesia. Sistem agribisnis terdiri dari subsistem input (agroindustri hulu), usahatani (pertanian), sistem output (agroindustri hilir), pemasaran dan penunjang. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui besarnya keuntungan dari usaha pengolahan ubikayu menjadi kripik singkong 2. Mengetahui efisiensi dari usaha pengolahan ubikayu menjadi kripik singkong 3. Mengetahui besarnya nilai tambah dari usaha pengolahan ubikayu menjadi kripik singkong di Desa Dompyong Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek ? Hipotesis yang diajukan, Diduga usaha pengolahan ubikayu menjadi keripik singkong di Desa Dompyong Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek memberikan nilai tambah pada bahan baku ubikayu. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive) yaitu di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut petani yang mengolah ubikayu menjadi kripik singkong. Penelitian dilakukan pada tanggal Februari sampai dengan bulan April 2019. Responden penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang melakukan usaha home industri agroindustri pengolahan ubikayu menjadi kripik singkong. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, besarnya biaya produksi kripik singkong mentah sekali proses sebesar Rp. 285.179,- yang terdiri dari biaya bahan baku, garam, kayubakar, karung plastik, transport, serta tenaga kerja. Untuk bahan baku rata–rata para pembuat keripik singkong membutuhkan 41,67 Kg Singkong. Keuntungan atau pendapatan bersih yang diperoleh pengolah ubikayu menjadi keripik singkong satu kali proses produksi rata–rata mencapai Rp. 227.321 per 41,67 Kg bahan baku. Efisiensi usaha kripik singkongi mencapai 1,77 serta nilai B/C mencapai 0,77 sehingga menguntungkan. Bahan baku ubikayu diolah menjadi kripik singkong dapat memberikan nilai tambah sebesar Rp. 7.068, per kg dengan hasil uji t terhadap nilai tambah thitung 22,517 > ttabel 1,795 atinya signifikan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: ?? 338.1_Agriculture,_Agricultural_Economics,_Agricultural_Industries/Industri_Pertanian,_Ekonomi_Pertanian ??
?? 635.1_Edible_Roots/Tanaman_yang_Akarnya_Dapat_Dimakan,_Tumbuhan_yang_Akarnya_Dapat_Dimakan ??
Divisions: Fakultas Pertanian > Prodi Agribisnis S1
Depositing User: Unnamed user with email rio.mahardiko@gmail.com
Date Deposited: 12 Nov 2019 05:22
Last Modified: 04 Jan 2020 02:38
URI: http://repository.unik-kediri.ac.id/id/eprint/6

Actions (login required)

View Item View Item